Maret 28, 2012

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI



Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, hanya selang beberapa hari muncul teknologi baru yang lebih canggih dari sebelumnya. Teknologi tersebut merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya yang dilakukan oleh para ahli teknologi. Dengan sejalannya waktu, maka akan terus bermunculan teknologi-teknologi baru yang lebih cangggih dan dapat dipastikan jika saat ini e-mail, friendster, facebook, blog dan lainnya sedang trend di dunia teknologi informasi, maka kemungkinan sepuluh tahun kedepan teknologi tersebut ditinggalkan dan pengguna akan berpindah ke teknologi baru yang lebih canggih.

Teknologi informasi memiliki cakupan yang cukup luas, diantaranya :
1. Internet. Internet adalah teknologi yang memberikan beragam informasi yang ada di dunia dan bisa diakses oleh siapa pun dengan cepat dan mudah.
2. Televisi. Televisi adalah media yang memberikan informasi kepada masyarakat secara merata, hampir ke seluruh pelosok negeri.
3. Handphone. Handphone adalah teknologi yang lebih memudahkan lagi masyarakat untuk mengakses informasi. Dengan handphone kini masyarakat dapat mengakses internet dan televisi kapanpun dan dimanapun.
Contoh diatas adalah sebagian dari teknologi informasi yang harus kita optimalkan dalam penggunaannya. Saat ini televisi sudah digunakan hampir oleh seluruh penduduk Indonesia, bahkan ke sebagian daerah pedalaman. Disamping televisi yang sudah memasyarakat, internet pun memiliki fungsi yang tak kalah penting dari teknologi informasi lainnya. Karena dengan berselancar di internet kita bisa menemukan beragam informasi yang bisa membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, mudah dan akurat. Hal ini dapat kita rasakan dengan munculnya teknologi teknologi canggih dalam dunia pendidikan, bisnis, komunikasi, seperti : e-learning, e-book, e-library, e-labolatory, e-commerce, e-conference, e-journal dan e- yang lainnya. Semua teknologi tersebut memiliki fungsi berbeda yang membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat. Misalnya, e-learning, e-learning atau electronic learning merupakan pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi informasi. Dalam e-learning antara siswa dan pengajar tidak harus tatap muka langsung, namun proses belajar mengajar dilakukan dengan perantara komputer dan internet. Walaupun berbeda tempat pembelajaran masih bisa dilakukan dengan efektif, sehingga dengan e-learning dapat menghemat waktu dan biaya.

Dari uraian diatas, kita ketahui bahwa kemajuan teknologi informasi sudah semakin canggih. Namun saat ini teknologi informasi tersebut masih belum digunakan secara optimal. Padahal, jika teknologi informasi tersebut digunakan secara optimal akan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup di era global ini. Sebagai contoh, dalam dunia pendidikan. Penulis yakin, jika teknologi informasi digunakan secara optimal dalam dunia pendidikan, maka kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat. Karena keuntungan penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih cepat, mudah dan akurat dilakukan. Dan akan lebih efektif jika pembelajaran yang saat ini dilakukan (pembelajaran tatap muka), digabungkan dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi. Artinya, pembelajaran tidak harus dilakukan di kelas saja, tetapi dilakukan juga di dunia maya atau internet.

Pembelajaran tatap muka saat ini digunakan oleh hampir semua sekolah di Indonesia. Ini bisa menjadi peluang untuk menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi. Dengan bantuan teknologi informasi, pembelajaran tatap muka akan lebih efektif, karena belajar dilakukan tidak hanya dikelas, tetapi juga dilakukan di dunia maya atau internet. Hal ini jelas akan menambah semangat belajar siswa, sekaligus mempersiapkan siswa yang siap bersaing di era teknologi informasi.

Beberapa konsep yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi yang di gabungkan dengan pembelajaran tatap muka, diantaranya sebagai berikut. Pertama, untuk proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan chatting antara pengajar dan siswa, sehingga siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun. Hal ini akan lebih efektif dilakukan, karena siswa dapat berdiskusi langsung dengan pengajar. Kemudian belajar juga dapat dilakukan dengan milist. Pengajar cukup sekali mengirim informasi, maka semua siswa akan menerima informasi tersebut. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan e-conference atau teleconference, artinya pengajar dapat bertatap dan berbicara langsung dengan siswa atau sebaliknya walaupun dari tempat yang berbeda. Kedua, untuk mengumpulkan tugas siswa tidak harus saja menyerahkan langsung ke pengajar, tetapi dapat dilakukan dengan mengirimkannya ke e-mail pengajar atau posting di blog/web milik siswa. Hal ini menuntut siswa harus memilki e-mail dan blog/web, sehingga selain belajar pelajaran sekolah siswa pun belajar tentang teknologi informasi juga. Ketiga, untuk referensi atau buku-buku pelajaran, pengajar menyediakan e-book, animasi, demo dan data lainnya di website yang dapat di download oleh siswa untuk memudahkan memahami pelajaran. Selain itu, siswa dapat mencari referensi lain yang ada di internet, baik di perpustakaan digital, jurnal digital ataupun di tempat lainnya yang menyediakan referensi yang dibutuhkan. Keempat, jika siswa membutuhkan praktek, maka pengajar memberikan simulasi yang berupa video atau animasi yang dapat dipraktekan oleh siswa di rumah. Hal ini akan menuntut siswa untuk lebih kreatif dalam belajar, sehingga pembelajaran akan lebih efektif. Kelima, untuk pengabsenan. Siswa diwajibkan untuk membuka website milik pengajar dan mengisi kotak absen, sehingga secara otomatis absen siswa akan terakumulasi dalam jangka waktu tertentu. Seperti itulah menurut penulis cara untuk mengoptimalkan teknologi informasi dalam pembelajaran, yaitu menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi. Penulis yakin, kedua model pembelajaran tersebut akan saling melengkapi dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kini pembelajaran tersebut harus dapat dirasakan oleh siswa, karena Pemerintah telah menyiapkan 20% anggaran negara untuk pendidikan, penulis berharap dana tersebut bukan saja digunakan untuk gaji, tetapi juga untuk peningkatan kualitas dan infrastruktur pendidikan, salah satunya infrastruktur teknologi informasi. Jangan sampai penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran kurang optimal, karena masalah dana. Selain masalah dana, juga diperlukannya kerja sama antara guru dan orangtua agar mendampingi siswanya dalam menggunakan teknologi informasi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membangun generasi yang berkualitas dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam menggunakan teknologi informasi secara optimal untuk pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas.

Semoga bermanfaat….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Sahabat disini

My Great Web page